Advertisement

TRAINING VOKASI Contact person : Asep.WA. 081 221 800 510 Asepsupriatna.spd@gmail.com;
KURSUS,KONSULTASI,TRAINING HVAC. MORE INFO WA.081221800510

Tuesday, September 27, 2016

BRAZING vs WELDING.more info WA 081 221 800 510

BEDA SOLDERING,BRAZING,DAN WELDING



Menyolder(soldering),Mematri (brazing),dan Mengelas(welding)
v  Menyolder(soldering)
Sebuah proses di mana logam yang sama atau berbeda yang bergabung menggunakan paduan yang biasanya mencakup atau berbasis timah dikombinasikan dengan timbal, perak, antimon, bismut dan indium.Dengan pengertian lain menyolder/soldering adalah suatu cara menyambung dengan menggunakan logam pengisi. Biasanya logam pengisi mempunyai titik cair yang lebih rendah dari logam yang akan disolder. Untuk mencairkan logam pengisi tidak digunakan api langsung ke benda yang akan disambung, melainkan menggunakan solder yang dipanasi terlebih dahulu. Panas yang diperlukan kira-kira di bawah 450 derajat celcius. Logam pengisi yang digunakan adalah dari bahan paduan timbal.

Solder juga mencakup proses di mana logam dilapisi atau disolder dengan timah.
Proses menyolder mencakup kisaran suhu 60°C – 440°C / 140°F – 825°F.
Solder digunakan dalam aplikasi elektronik, pipa, kabel listrik, kaca patri dan sejumlah penggunaan industri dan komersial.
Dan dari sumber lain menyolder juga dapat diartikan sebagai cara penyambungan bahan logam melalui proses pemanasan dengan bahan pengisi atau perekat (solder), yang mempunyai titik lebur di bawah titik lebur bahan dasar yang akan disambungkan (dilekatkan). Bahan dasar yang disambungkan pada proses ini tidak ikut melebur, sambungan terjadi hanya akibat perekatan bahan solder pada bidang penyolderan. Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan Peserta Diklat memiliki keterampilan menyolder dengan kuningan dan atau perak.Contoh menyolder salas satunya adalah menyolder Stainless Steel menggunakan fluk ke timah biasa.

v  Mematri(brazing)

Proses mematri adalah sama seperti solder, meskipun logam dan suhu berbeda. Anda dapat mengeraskan pipa, batang, logam datar, atau bentuk lain selama cocok dengan potongan terhadap satu sama lain tanpa kesenjangan besar. Mematri menangani konfigurasi lebih luar biasa dengan sendi linier, sedangkan sebagian besar las lasan membuat spot pada bentuk sederhana.
Pertama, Anda harus membersihkan seluruh area yang akan bergabung atau mengeraskan campuran mencair akan rumpun bukan aliran, membuat sendi tidak konsisten. Cuci permukaan dan kemudian menerapkan fluks meleleh. Fluks menghilangkan oksida, mencegah lebih oksidasi selama mematri, dan menghaluskan permukaan sehingga mengeraskan bahwa "aliran" merata di seluruh sendi.

Selanjutnya, Anda mengumpulkan obor dan paduan melas. Obor menggunakan bahan bakar seperti asetilena dan hidrogen untuk menciptakan suhu yang sangat tinggi, sering antara 800 ° F dan 2000 ° F (430-1100 ° C). Suhu harus cukup rendah bahwa logam dasar tidak meleleh, belum cukup tinggi untuk melelehkan melas tersebut. Obor harus sensitif kontrol untuk mencapai suhu yang tepat tergantung pada titik leleh yang terkait.
Akhirnya, Anda menyelesaikan sendi dengan menerapkan melas itu. Melas, seperti 
solder , datang dengan tongkat, disk, atau kawat, tergantung pada preferensi Anda atau bentuk sendi. Setelah logam dasar di dekat sendi telah dipanaskan dengan obor, membawa kawat ke potongan panas sehingga mengeraskan mencair, mengalir di sekitar sendi. Dengan "aliran," berarti brazers menembus sendi, bekerja dalam setiap gua. Jika mematri itu dilakukan dengan benar, ketika obligasi tersebut mendingin dan mengeras, hampir bisa dipecahkan.

Pemateri menawarkan banyak keuntungan dibandingkan las spot atau solder. Misalnya, gabungan dibrazing halus dan lengkap, menciptakan ikatan yang kedap udara dan kedap air untuk pipa yang dapat dengan mudah berlapis sehingga jahitan menghilang. Hal ini juga melakukan listrik seperti paduan dasar. Hanya mematri dapat bergabung logam berbeda, seperti perunggu, baja,aluminium , besi tempa, dan tembaga , dengan titik leleh yang berbeda.
·         Pengisi bahan
Berbagai paduan yang digunakan sebagai logam pengisi untuk mematri tergantung pada tujuan penggunaan atau metode aplikasi. Secara umum, paduan melas terdiri dari 3 atau lebih logam untuk membentuk paduan dengan sifat yang diinginkan. Logam pengisi untuk suatu aplikasi tertentu dipilih berdasarkan kemampuannya untuk: basah logam dasar, menahan kondisi pelayanan yang diperlukan, dan mencair pada suhu lebih rendah dari logam tidak mulia atau pada suhu yang sangat spesifik.
Paduan melas umumnya tersedia sebagai batang, pita, bubuk, pasta, krim, kawat dan 
preforms (seperti mesin cuci dicap). Tergantung pada aplikasi, bahan pengisi dapat pra-ditempatkan di lokasi yang diinginkan atau diterapkan selama siklus pemanasan. Untuk mematri manual, batang kawat dan bentuk umumnya digunakan sebagai mereka yang paling mudah untuk menerapkan sementara pemanasan. Dalam kasus mematri tungku, paduan biasanya ditempatkan terlebih dahulu karena proses ini biasanya sangat otomatis. Beberapa jenis yang lebih umum dari logam pengisi yang digunakan adalah
  • Aluminium-silikon
  • Tembaga
  • Tembaga-fosfor
·         Keuntungan dan kerugian
Mematri memiliki banyak keuntungan dibandingkan logam lain-bergabung teknik, seperti pengelasan . Karena tidak meleleh mematri logam dasar sendi, memungkinkan banyak kontrol yang lebih ketat toleransi dan menghasilkan gabungan yang bersih tanpa perlu untuk finishing sekunder. Selain itu, logam berbeda dan non-logam (keramik metalized yaitu) dapat dibrazing. Secara umum, mematri juga menghasilkan distorsi kurang termal dari pengelasan karena pemanasan seragam sepotong dibrazing. Majelis yang kompleks dan multi-bagian dapat dibrazing biaya-efektif. Keuntungan lain adalah bahwa mematri dapat dilapisi atau dilapisi untuk tujuan perlindungan. Akhirnya, mematri mudah diadaptasi untuk produksi massal dan mudah untuk mengotomatisasi karena parameter proses individu kurang sensitif terhadap variasi
Salah satu kelemahan utama adalah: kurangnya kekuatan bersama dibandingkan dengan akibat bersama dilas pada logam pengisi lembut digunakan. Kekuatan sendi dibrazing kemungkinan akan lebih rendah dari dasar logam (s), tetapi lebih besar dari logam pengisi Kerugian lain adalah bahwa sendi dibrazing dapat rusak di bawah temperatur pelayanan yang tinggi. sendi Brazed membutuhkan tingkat tinggi-logam dasar kebersihan bila dilakukan dalam suasana industri. Beberapa aplikasi mematri memerlukan penggunaan agen fluks yang memadai untuk mengontrol kebersihan. Warna bersama ini sering berbeda dari yang dari logam tidak mulia, menciptakan estetika merugikan.
Dengan kata lain mematri/brazing adalah sebuah proses di mana logam yang sama atau berbeda yang bergabung menggunakan dengan paduan yang biasanya mencakup atau berbasis perak dikombinasikan dengan nikel, tembaga, dan seng.
Suhu mematri lebih tinggi, biasanya menggunakan Api yang berasala dari karbid atau acetylene atau asetilin atau asetelin atau gas propane dll. Bisa juga menggunakan paduan yang tidak mengandung perak, tapi mengandung nikel, tembaga dan mangan.
Mematri mencakup suhu 470°C – 1190°C / 880°F – 2175°F.
Contoh pematrian biasanya digunakan untuk kompresor kecil, tabung sirkulasi mesin, alat-alat pertambangan, perlengkapan pipa, perhiasan, alat musik dan berbagai aplikasi lainnya.
Membrasing termasuk cara menyambung logam, hanya kalau di sini benda yang akan disambung dipanaskan sampai di atas 475 derajat celcius di bawah titik cairnya. Bahan tambahnya yang digunakan biasanya dari logam non ferro, misalnya kuningan atau perak. Agar hasil pembrasingan baik, maka perlu menggunakan flux.

·         Tips menyolder / Brazing Aluminium Aluminum + Alusol

Ingat, Perhatikan beberapa Pokok yang penting Base Metal yang akan di Brazing Aluminium,Permukaan sudah di bersihkan (biasanya saya pakai amplas halus atau sikat kawat sedang biar kinclong),Ketahui titik cair yg tepat untuk Batang Alusol.
Ketahui titik cair yg tepat untuk Aluminium (berbahaya jika sampai pada titik cair aluminium).Timing yang pas, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lama.
Beberapa Tips penting, yang andilnya sangat tinggi pada proses penyolderan atau Brazing Aluminium dengan Batang Alusol agar lebih berhasil.
1.Bersihkan Permukaan sampai terlihat bersih.
*walaupun anda Menggunakan Flux Aluminium tambahan untuk mendampingi filler misalnya Flux Aluminum Alured yg mampu membersihkan kotoran pada bagian teratas dari Base metal Aluminum, proses pembersihan sebelum menyolder / brazing / pengelasan sangat kami anjurkan, proses ini sangat penting TERLEBIH jika anda HANYA menggunakan filler Batang Alusol tanpa flux tambahan.
2.Panaskan dahulu Base Metal (aluminium) TETAPI panas harus dibawah titik cair Aluminium (660 derajat celcius).
3.Ingat, (Filler) Alusol akan mencair pada suhu 386 derajat celcius dan pada Alusol terdapat juga FLUX.Jangan Memanaskan Alusol (filler) ke Api secara langsung, sebab jika Alusol mencair secara langsung karena terkena api SEDANGKAN Base metal belum cukup panas untuk menerima Alusol, maka Flux yg terdapat pada Alusol akan rusak dan Alusol hanya menggumpal tanpa lengket ke Aluminium (base metal).Maka dari itu, panaskan dahulu base metal, goreskan sekali-sekali Alusol ke aluminium, jika panas cukup pada base metal, maka alusol akan mencair dan menempel secara sempurna ke Base metal.
·         Mengelas(welding)
Sebuah proses dimana logam serupa bergabung menggunakan sumber panas langsung untuk mencairkan logam dasar dan logam pengisi / filler untuk membuat menjadi satu bagian. Kebanyakan pengelasan melibatkan logam berbasis besi seperti baja dan stainless steel, tapi pengelasan digunakan dalam logam lainnya, seperti aluminium.
Pengelasan mencakup berbagai suhu 800°C – 1635°C / 1475°F – 2975°F.
Pengelasan biasanya diterapkan pada peralatan yang membutuhkan kekuatan yang tinggi seperti, pipa minyak, tabung bertekanan tinggi, chassis atau kerangkan sepeda, motor, mobil dll.Intinya jika anda dalam proses tersebut mencairkan Logam dasar baik menggunakan logam pengisi ataupun tidak,tahapan ini sudah termasuk menjadi pengelasan.
Dengan kata lain mengelas adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan jalan memanaskan bagian logam yang akan disambung beserta bahan tambahannya (bila menggunakan) sehingga mencapai titik cair logam tersebut kemudian keduanya dipadukan sehingga dapat bercampur satu dengan yang lain, dan setelah dingin sambungan akan menyatu dengan kuat.
            Mengelas/welding dibagi menjadi beberapa macam,dan yang paling sering digunakan adalah las busur manual/listrik dan las oxy-asetilin.Dirincikan sebagai berikut
·   Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.
Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
b.Bahan Bakar Gas
●) Asetilin ( C2H2 )
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2
. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
●) Propan
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.

C.Peralatan Las Oksi Asetilin
●) Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
●) Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.
●) Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
●) Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas. Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.
●) Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu :
•Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
•Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.
Keuntungan mengelas Oksi Asetilin
• Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
• Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
• Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana
• Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
Antara Soldering, Brazing, Welding ini tentu mempunyai keunggulan dan juga kekurangan masing-masing…Pertimbangannya bergantung untuk apa, kekuatan yang dibutuhkan, kehalusan proses itu sendiri terhadapa permukaan dan lain-lain.

0 comments:

Post a Comment